Dear
Uke,
Gue
baru saja menyelesaikan baca novelnya Zara Zettira ZR, yang judulnya Loe gue
End. Cerita tersebut diangkat dari kisah nyata berdasarkan kiriman email salah
satu fansnya Mbak Zara yang isinya tentang curhatan dia sehari-hari sebagai
pemakai drugs. Tapi ya kebanyakan dia berkisah tentang pakai obat anti depresan
dan alkohol.
Bukan
kisah tentang drugsnya yang menarik gue untuk bicara ini sama elo. Tapi tentang
cerita dia, si tokoh itu namanya Alana, seorang cewek yang jadi model. Ternyata
setiap kali dia mabok, menurut teman-temannya dia seperti orang
bengong/kemasukan dan bengongnya itu makan waktu berjam-jam lamanya. Lalu
temannya ada yang bilang, barangkali rohnya Alana sedang jalan-jalan alias dia
adalah seorang astral traveler.
Disana
ada diceritain, ketika pada akhirnya Alana menyadari dia seorang astral traveler dan “jalan2” ke tempat
dimana kebanyakan orang yang sudah meninggal berada, dia ketemu salah satu
temannya yang juga sudah meninggal karena OD. Dan dibuku itu juga diceritakan
dengan cukup detail suasana, percakapan, dan lain-lain tentang “alam” tersebut.
Gue
sempat tidak berani melanjutkan baca. Seperti biasa ya, gue takut dan parno
sendiri. Tapi gue akui cerita itu membekas dibenak gue banget-banget. Berjuta pertanyaan
ada di pikiran gue. Masa iya sih suasanya seperti itu? Bahkan gue masih inget
banget ucapannya Alana, “Gue jadi bertanya-tanya, apa benar ada surga dan
neraka”.
Seandainya
benar suasananya seperti itu, seperti yang digambarkan dibuku itu, gue jadi
penasaran apakah elo ketemu sama orang-orang/saudara-saudara kita disana dan
melakukan aktifitas seperti biasa. Seandainya lo masih hidup Ke, gue akan
dengan sangat antusias dan senang hati untuk mendiskusikan ini sama elo.
Tentang konsep “kehidupan sesudah mati”. Kepala gue penuh sama pertanyaan
pertanyaan seperti apakah elo disana bahagia? Apakah elo disana masih nyimeng? Apakah
elo disana bisa ngeband musik-musik metal? Apakah elo disana jalan-jalan dan
berpetualang? Apakah elo masih ngedesain majalah disana? Atau bahkan elo
sebenarnya melihat gue nggak sih disini?
Bodoh
sekali ya pertanyaan gue? Hahahaha. Nggak apa-apa. Ini karena mungkin terlalu
menghayati novel yang baru selesai gue baca. Tapi seandainya benar, mungkin gue
nggak akan terlalu takut mati, toh sudah ada elo disana, ada bokap gue, ada
adek gue, ada kakek nenek kita dan teman-teman lainnya. Sayangnya kita nggak
bisa “berkomunikasi” antar alam ya, karena gue bukan astral traveler. Hehehe. Jadi
kematian dan kehidupan sesudah mati tetap akan menjadi misteri buat gue. Kadang
gue lebih suka “lebih baik tidak tahu daripada tahu dan menyakitkan”. J
Tulisan
ini hanya berdasarkan rasa ingin tahu saja, untuk mengeluarkan unek-unek gue
karena kita sudah nggak bisa lagi ngobrol seperti kebiasaan kita sebelumnya.
Banyak sekali cerita yang pengen gue ceritain. Tapi ditulisan berikutnya deh
ya. Gue kangen sama ketawa-ketawa kita, sama curhat-curhatan kita. Gue kehilangan
elo! I really do!
Wish
you were here and we could share all things ...
Ps.
Sekilas tentang astral traveler
2
Juli 2012/Senin
H.
Nawi
Rumah
STIGMA